Akibat Tsunami Banten

Jalan Raya Serang-Pandeglang Putus 

Jalan Raya Serang-Pandeglang Putus Akibat Tsunami Banten.

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu malam (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 20 korban meninggal dunia, 165 korban alami luka-luka dan 2 orang dinyatakan hilang. "Dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah." Kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Hingga saat ini berbagai upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami.


BNPB juga merinci, dari tiga lokasi tersebut, jumlah korban tersebar di beberapa wilayah. Di kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.  Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita. Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.
 
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya tsunami tersebut. Pihak BNPB mengatakan masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun, melalui rilis resminya, BNPB mengatakan kemungkinan tsunami disebabkan oleh longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama. "Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya,'' tutupnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar